08 Juli 2008

Internet dan Kampanye Politik

Obama, dan calon-calon presiden AS sebelumnya, telah menawarkan format baru dalam berkampanye. Selain bertatap muka langsung dengan calon pemilih, internet dipakai sebagai media untuk "menjual diri". Lewat fasilitas semisal facebook, blog, maupun situs resmi, kandidat presiden berkampanye.

Menurut Dan Nimmo (2000), ada tiga jenis kampanye. Yaitu: kampanye massa, kampanye antarpribadi dan kampanye organisasi. Kampanye massa meliputi kampanye tatap muka, menggunakan media elektronik dan cetak sebagai perantara seperti radio, televisi, telepon dan suratkabar. Kampanye antarpribadi menggunakan pribadi yang dekat dengan kandidat atau menjalin hubungan dengan tokoh-tokoh lokal dalam setting yang relatif informal. Sedang kampanye organisasional, dilakukan oleh organisasi yang mendukung kandidat, organisasi yang mempunyai kepentingan khusus, kelompok penyokong dan partai politik.

Melihat perkembangan terkini dari pemilihan presiden di Amerika Serikat, terlihat bahwa kampanye telah menjadi lebih langsung dan lebih menampilkan kelicikan. Ada tiga indikasi yang menjelaskan perubahan tersebut. Pertama, bukan seperti politik biasanya, kini kampanye mengandalkan iklan negatif. Kedua, politik berubah mengandalkan polling. Ketiga, penyandaran pada konsultan yang melatih kandidat apa yang dikatan dan bagaimana, kapan dan di mana mengatakannya. Dan keempat, penggunaan telemarketing dalam berkampanye. Di sini, kampanye mengandalkan iklan televisi, kaset video yang kirim langsung ke pemilih, serta penggunaan teknologi informasi (internet).

Secara fakta, bagi politisi, internet menawarkan cara yang efektif bagi kandidat untuk berbicara langung dengan pemilih. Penggunaan internet untuk pemasaran langsung merupakan kombinasi teknologi yang unik yang membantu mengintegrasikan strategi pemasaran politisi. Kandidat mempunyai kesempatan untuk membangun kontak langsung dengan pemilih melalui debat online yang dapat dilihat secara real time. Karenanya, kandidat presiden yang serius sekarang ini haruslah mempunyai situs di web.

Ada dua dampak penggunaan internet sebagai alat pemasaran langsung dalam politik secara umum. Pada sisi positif, situs yang dibuat kandidat dapat memfasilitasi diskusi ekstensif terhadap isu-isu yang berkembang. Internet juga menawarkan kesempatan bagi kandidat untuk menghabiskan lebih banyak waktu menyampaikan ide-ide mereka kepada pemilih karena penggunaan pemasaran langsung ini relatif tidak mahal. Internet juga memberi kesempatan bagi kandidat untuk mempresentasikan informasi yang sulit dihadirkan pada media lain.

Pada sisi negatif, potensi bahaya penggunaan internet adalah kampanye negatif. Sebab dengan sifat anonim-nya, politisi dapat saja mengirimkan informasi tentang skandal-skandal tanpa dapat diketahui siapa pengirimnya.

2 komentar:

Arif Pitoyo Today mengatakan...

Bagus juga diterapkan di Indonesia tuh mas...

infogue mengatakan...

artikel anda :


http://politik.infogue.com/
http://politik.infogue.com/internet_dan_kampanye_politik

promosikan terus artikel anda di
www.infogue.com,jadikan artikel anda yang terbaik dan terpopuler!!