28 Desember 2010

Outlook Bidang ICT di 2011



Fajar 2011 akan segera menjelang. Tantang, harapan dan kecenderungan yang baru akan datang, termasuk di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Berikut outlook 2011 di bidang  ICT yang kemungkinan akan menghiasai kehidupan berteknologi Indonesia:
1. Revisi UU Telekomunikasi No. 36/1999, UU Penyiaran No. 32/2002 dan UU Informasi dan Transaksi Elektronik No. 11/2008, sudah akan mulai dibahas di DPR. Pembahasan ini penting untuk menyikapi perkembangan teknologi informasi yang konvergen, dan jadi pijakan kebijakan dan regulasi ICT satu dekade ke depan.

2. Melihat animo masyarakat di 2010 akan penggunaan Blackberry dan Ipad, diprediksi di 2011 Playbook dan Ipad 2 akan menjadi gadget yang dinanti pengguna ICT Indonesia, termasuk juga gadget-gadget berbasis Android baru yang di 2010 baru pada tahap pengenalan. Meski begitu, di tingkat bawah, pasar Ponsel-ponsel low end akan juga makin membesar dengan desain yang mirip-mirip smartphone dan punya kemampuan koneksi ke jejaring sosial.

3. Pemerintah akan mengumumkan biaya interkoneksi yang baru, yang mau tidak mau akan berdampak pada tarif ritel kepada masyarakat, khususnya untuk komunikasi lintas operator. Dengan penurunan biaya interkoneksi, maka tarif pun juga akan terkoreksi. Khusus untuk layanan data, terutama Blackberry, akan memasuki persaingan di bawah Rp. 100 ribu/bulan.

4. Sesuai kecenderungan, maka layanan voice dan SMS akan menurun, dan secara perlahan data akan mendominasi. Persaingan penyedia data juga akan mulai berkompetisi, apalagi dengan hadirnya operator baru  yang menggunakan teknologi WiMax.

5. Indonesia akan menunjukkan superioritasnya di jejaring sosial dunia, terutama Twitter. Kemampuan pengguna Indonesia membuat trending topic di Twitter akan menjadikan Indonesia sebagai sorotan isu-isu dunia. Mudah-mudahan hal-hal positif bagi Indonesia yang dikabarkan ke dunia luar sana. Bukan cuma dunia, media-media dalam negeri sendiri, selalu memantau isu-isu yang jadi pembicaraan di jejaring sosial untuk dijadikan berita di emdia cetak, elektronik maupun online.

6. Akan keluar isu-isu terkait Indonesia di Wikileaks yang akan menjadi bahan diskusi baru. Secara informasl beberapa media asing sudah mendapatkan dokumen-dokumen kabel diplomatik AS mengenai Indonesia, namun Wikileaks sendiri belum mempublikasi dokumen yang berasal dari Kedubes AS di Jakarta maupun Konsulat di Surabaya yang disebut-sebut hampir mencapai empat ribuan dokumen.

7. Isu mengenai komputasi awan akan mulai menggeliat, namun masih perlu keyakinan mengenai masalah keamanan data. Trend ini sesuai kecenderungan penggunaan perangkat teknologi informasi yang tadinya bersifat capex menjadi opex. Ini akan sama dengan yang terjadi dalam penjualan menara telekomunikasi dan berganti dengan menyewa, maupun manage service daripada memiliki perangkat sendiri.

8. Kesadaran Green ICT akan mulai meningkat, seiring dengan kecenderungan global menyelamatkan bumi dari perubahan iklim yang sudah terjadi. Secara industri, saving energy atau mencari energi alternatif misalnya, juga bermanfaat untuk efisiensi perusahaan.

Catatan Akhir Tahun 2010 bidang ICT

Tak terasa, 2010 hampir berganti menuju 2011. Begitu banyak catatan yang mengemuka di bidang Information and Communication Technology (ICT) atau Teknologi Informasi dan Komunikasi. Berikut isu-isu yang mempunyai magnitude besar terkait TIK di tahun 2010:

1. Facebook dan Twitter menjadi jejaring sosial paling diminati. Posisi Indonesia di FB dan twitter dunia signifikan.

2. Kasus video porno yang melibatkan Ariel-Luna-Cut Tari, jadi kasus yangg cukup menyita perhatian karena penyebarannya menggunakan kemajuan ICT. Dan itu bukan cuma di dalam negeri saja, tapi juga mendapat perhatian dari dunia dengan label “PeterPorn”.

3. Teknologi Wimax sudah mulai meluncur dan LTE mulai diuji coba. Utk 3G, beberapa operator sudah menambah frekuensi, bahkan ada yang sudah meminta kanal ketiga untuk 5 MHz tambahan.

4. Penggunaan voice, sms, kian tergerus digantikan oleh data sebagai akibat maraknya penggunaan smartphone dan data card.

5. Kemajuan ICT belum diimbangi edukasi ke masyarakat sehingga muncul kasus orang hilang setelah bertemu di FB, penyebaran pornografi online serta pencemaran nama baik menggunakan jejaring sosial.

6. Ada sinyal bahwa UU No. 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) akan direvisi terutama terkait sanksi pencemaran nama baik sebagai dampak kasus Prita Mulyasari.

7.SMS spam Kredit Tanpa Agunan dan penawaran kartu kredit serta sms penipuan, sangat marak memasuki ponsel konsumen telekomunikasi.

8.Blackberry, Ipad dan ponsel-ponsel China jadi gadget paling dicari di 2010. Android sudah juga memasuki pasar.

9. Siaran TV digital mulai diuji cobakan. Seluruh wilayah Indonesia akan selesai pindah ke digital pada 2018.

10. Indoleaks hadir mengikuti kesuksesan Wikileaks. Namun masih dinantikan informasi yang benar2 rahasia soal Indonesia dari dua situs tersebut.

04 Desember 2010

Detikcom: Menanti Informasi “Jakarta” dan Dampak Wikileaks

Tulisan ku mengenai Wikileaks alias cable gate hari ini (4/12) dimuat di Detik.com. Terima kasih Detik.com. Berikut isi tulisannya:



Menanti Informasi  “Jakarta” dan Dampak Wikileaks 

Oleh: Heru Sutadi

Bocornya arsip komunikasi Kedutaan Besar Amerika Serikat di berbagai negara atau disebut dengan “Cable Gate”, menjadi perbincangan di manca negara. Dokumen kawat diplomatik itu dipublikasikan melalui wikileaks.org bersumber dari 274 kedutaan besar Amerika Serikat di berbagai belahan dunia, termasuk dari Departemen Luar Negeri AS. Jumlah dokumennya disebut-sebut ada 251.287 buah dan hingga hari ini (4/12), yang dirilis baru  667 dokumen.

Menurut situs whistleblower ini, publikasi memang sengaja dilakukan secara bertahap agar masing-masing dokumen mendapat perhatian publik yang memadai. Bila dilepas sekaligus, rahasia negara yang penting bisa terlewatkan dari perhatian. Namun, menurut analisis, proses upload semua dokumen juga menghadapi kendala teknis, apalagi dengan kondisi terakhir dimana server terpaksa berpindah-pindah.

Tentu saja, dunia gerah dibuatnya. Hal itu karena banyak kepala negara atau tokoh dunia di“label”kan secara unik, kalau tak mau disebut dijelekkan, oleh pemerintahan Amerika Serikat. Wajar saja, jika kemudian pemerintah AS mengecam pembocor dokumen-dokumen rahasia itu. Bahkan, pendiri Wikileaks, Julian Assange, mulai dikejar. Termasuk situs wikileaks.org yang harus mengalam serangan DDOS kini melebihi 10 gigabit per detik.

Bukan cuma itu, situs ini juga diusir-usir, seperti dari Amazon.com. Alasannya memang karena Wikileaks dianggap melanggar aturan yang menyebutkan bahwa user seharusnya memiliki hak pada konten yang mereka posting. Selain itu, konten tersebut terjamin tidak sampai membahayakan orang lain. Namun, bukan tak mungkin akan adanya upaya “mematikan” Wikileaks. Namun sesuai sifat internet yang memang sulit untuk untuk diblok, Wikileaks hadir di mana-mana dengan domain name berbeda-beda.

Menanti Informasi Soal “Jakarta”

Dari informasi yang disampaikan situs Wikileaks, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta dan Konsulat di Surabaya, tidak luput dari pencurian data arsip kawat diplomatik. Disebut-sebut ada 3059 dokumen dari Jakarta dan 167 dari Surabaya. Adapun isu yang disebut-sebut mengemuka adalah soal teror, buruh, HAM dan keamanan. Dari semua dokumen, yang berkategori dokumen bukan rahasia jumlahnya ada 1510 buah, kategori confidential 1451 buah, dan kategori secret ada 98 buah.

Lalu bagaimanakah isi dokumen yang bocor dari Jakarta dan Surabaya? Sampai saat ini, belum ada informasi sedikit pun yang terpublikasi sebagai bocoran dari Jakarta dan Surabaya. Ini bisa dicek antara lain di situs wikileaks http://213.251.145.96/ maupun situs Guardian di http://www.guardian.co.uk/world/interactive/2010/nov/ 28/us-embassy-cables-wikileaks, sehingga kita masih perlu bersabar untuk mengetahui bagaimana cara pandang AS terhadap Indonesia.

Namun begitu, bukan berarti Indonesia tidak disinggung. Setidaknya, ada dua dokumen yang terkait Indonesia, pertama, yaitu berdasar dokumen dari Kedutaan Besar AS di Tel Aviv itu tanggal 30 Juli 2009 dengan No. 09TELAVIV1688 dan berklasifikasi “secret” dimana pejabat Dephan AS mempermasalahkan pernyataan Hillary Clinton di Jakarta yang mengatakan AS mempertimbangkan menyediakan payung pertahanan bagi negara-negara Arab moderat untuk menghadapi nuklir Iran. Oleh Asisten Menlu AS pernyataan Clinton diluruskan bahwa pernyataan itu tidak  mengindikasikan perubahan kebijakan soal menghadapi Iran. Dan kedua, adanya laporan “Congressional Research Service, Report RS21874” yang dikompilasi Bruce Vaughn, analis Divisi Asia Tenggara dan Asia Selatan,  mengenai hasil Pemilu 2004 Indonesia.

Dampak

Secara kasat mata, Wikileaks membuka pada dunia lemahnya keamanan jaringan dari Kedubes AS di berbagai negara—setidaknya datab ase kawat diplomatik, sehingga bisa tercuri dan bocor ke seluruh dunia. Meski memang ini perlu diklarifikasi kebenaran semua dokumen Cable Gate, namun perlu kreativitas tinggi dan memahami perkembangan yang terjadi dengan sikap pemerintah AS, jika dokumen-dokumen itu dianggap sebagai karangan. 

Ini tentunya perlu menjadi pelajaran, bahwa perkara keamanan jaringan bukanlah hal sepele. Dan itu bukan hanya terkait dengan data base sistem yang ada di dalam negeri, namun juga jika proses dan letak server berada di luar negeri, yang kita sendiri tidak tahu apa yang terjadi di luar negeri sana. Secara lebih jauh, ini akan berpengaruh terhadap solusi komputasi awan (cloud computing) yang akan menjadi trend ke depan.

Selain itu adalah sikap kita jika dokumen “Jakarta” akhirnya terpublikasi, apakah wikileaks harus diblok? Dengan adanya beberapa URL yang bisa diakses, sesuai sifat internet, bukan perkara mudah “mematikan” wikileaks. Dan, untungnya, informasi yang bocor adalah informasi menurut kaca mata AS, bukan informasi dalam negeri, sehingga kita juga perlu tahu cara pandang AS sesungguhnya tentang Indonesia. Cara pandang itulah yang juga akan menentukan hubungan negara-negara yang dilabelkan tertentu  dengan AS ke depan, dan kita tidak sendiri. Sebab menurut Founder Wikileaks, Julian Assange, saat tanya jawab melalui http://guardian.co.uk Jum’at (3/12) ini dikatakan, “History will win. The world will be elevated to a better place. Will we survive? That depends on you”.

Heru Sutadi. Pengamat Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bisa dihubungi di herusutadi@hotmail.com atau twitter @herusutadi