28 Januari 2010

Kutipan Komedi Situasi dari Kondisi Republik

Setahun belakangan ini, begitu ramai pernyataan, aksi maupun sikap tokoh dan lembaga politik—utamanya kasus Bank Century—yang mengemuka dan jadi buah bibir di masyarakat. Berikut catatan kutipannnya yang nampaknya bisa dipakai jadi script sinetron komedi situasi:




SBY: Lanjutkan!


Pansus Century: Makzulkan!


Partai Oposisi: Makzulkan!


JK: Lebih cepat lebih baik!

Amien Rais: Pemakzulan tidak realistis 


Pengamat politik: pemakzulan mimpi di siang bolong


Gayus: Keluar kau!


Gayus: Keluar kau!


Ruhut: Bangsat!


Marsillam: Saudara jangan marah-marah! Saya bukan Robert Tantular


BS: Dari bukti video, anda Robert Tantular


(Hadirlah pula cerita cicak-buaya-godzila)


Susno: semua berawal dari perintah JK


Nasabah century: Pemerintah harusnya menambah baill-out. Bukan Rp6,7 triliun tapi Rp8,1 triliun


Sri Mulyani: saya menguntungkan Republik Indonesia (sambil wirid dengan tasbihnya)


Jk: century dirampok


Boediono: century dirampok dan bank gagal


Jk: Sri Mulyani pernah mengatakan merasa tertipu dengan angka-angka yang dilaporkan Bank Indonesia


Raden Pardede: begini Pak...saya akan jelaskan…


Pansus: coba jelaskan…


Raden Pardede: saya akan jelaskan..


Pansus: saudara jangan menghina DPR


Raden Pardede: begini Pak, saya akan jelaskan Pak...


Pansus: saudara jangan menghina DPR


penonton live show TV: kelamaan, kok nggak berantem-berantem??


Bibit-Chandra: kami dikriminalisasi


Marsillam: Saya tidak diutus presiden, saya tidak mewakili presiden, saya tidak melapor presiden sebelum dan sesudahnya, sampai sekarang pun saya tidak katakan satu katapun

Antasari: ini hanya imajinasi

Penonton sidang: auw...auw...auw...

Penggerak demo: besok akan ada ratusan ribu pendemo

(kenyataannya, demo tidak sebesar yang "dijanjikan")

Pengggerak demo: besok akan ada ribuan pendemo

(kenyataannya, demo tidak laku!)

Facebooker: 1.000.000 dukungan untuk Bibit-Chandra

(kenyataannya, lebih dari sejuta)


Facebooker: bebaskan Prita Mulyasari

(kenyataannya, Prita bisa bebas)


so, kalau Anda facebooker berbahagialah menjadi pelopor demokrasi masa depan, bersuara tanpa kekerasan...


Apa lagi ya...tambahin dong!

21 Januari 2010

Tips Menghindari Dampak Sistemik Pembobolan Bank Berbasis TI

Dampak sistemik tidak hanya terjadi pada bank gagal, seperti kekhawatiran yang terjadi pada Kasus Bank Century. Kasus pembobolan dana nasabah yang terutama terjadi di Bali, bisa juga dikatakan berdampak sistemik, hal ini bisa dilihat dari aktivitas masyarakat yang akan langsung mengecek rekeningnya sejak kemarin dan kemungkinan akan meningkat hari ini. Dan korban pun, bukan tidak mungkin akan meningkat.



Ada beberapa modus sebenanrnya terkait dengan bobolnya dana nasabah yang sering terjadi:



1. Penipuan melalui SMS, dimana dikatakan penerima SMS menerima hadiah undian dan diminta segera menghubungi pengirim SMS. Pengirim SMS biasanya membawa-bawa nama operator telekomunikasi. Meski, dari nomor pengirim ternyata nomor individu yang berasal dari kartu prabayar. Pelaku kejahatan biasanya meminta penerima SMS mengirim sejumlah dana ke pelaku melalui ATM.



2. Terjadinya duplikasi kartu ATM. Ini bisa terjadi karena adanya ATM yang disisipin alat untuk membaca ATM konsumen dan adanya spy camera di tempat-tempat ATM. Data konsumen kmudian di kloning dan ATM kloning-an itulah yg dipakai untuk menguras uang nasabah



3. Terjadinya penggunaan kartu kredit orang lain



4. Pencurian data melalui internet banking



Modus-modus tersebut bisa dilakukan secara individu, kelompok bahkan sindikat terorganisir. Bukan tidak mungkin pula ornag dalam terlibat dalam hal pembocoran data nasabah.







Tips menghindari modus tersebut:



1. Masyarakat berhati-hari untuk tidak mempercayai SMS yang mengatakan penerima SMS mendapat undian dan harus mentransfer sejumlah uang untuk pajak undian. Jika Anda mendapat informasi itu, perlu konfirmasi ke penyelenggara undian lebih dulu.



2. Berhati-hati untuk menggunakan ATM. Datanglah ke ATM yang jelas, di cabang/KCP bank. Waspadai jika ada camera mengintai dan ATM yang mencurigakan, baik lokasi ATM (ATM yang tiba-tiba ada, dan mungkin kemudian besoknya menghilang) maupun ada alat tambahan di ATM. Jika berbelanja berhati-hati, untuk kartu debit/kartu kredit, selalu ikuti ke mana kartu akan digesek. Bukan tidak mungkin, terutama kartu kredit, data yang ada di kartu disalin, dan diginakan secara tdk bertanggung jawab. Selain itu, PIN juga baiknya diubah secara periodik.



4. Lakukan transaksi internet banking ke situs resmi dan hati-hati dengan kesalahan ketik yang mungkin membawa kita ke situs bank palsu. Lakukan perubahan password secara reguler.



5. Jangan gunakan kartu kredit ke situs-situs internet yang tidak dipercayai dan tidak memberikan keamanan transaksi.



6. Jangan gunakan PIN yang terkait dengan tanggal lahir, nomor KTP, SIM, Passport, yang memungkinkan mudah dibobol ketika dompet atau tas kita hilang secara bersamaam



7. Masyarakat/nasabah bank harus secara reguler mengecek saldo di bank melalui buku tabungan atau di ATM yang aman di cabang-cabang/KCP bank yang dimaksud.



8. Perbankan harus memperkuat sekurity pengamanan data nasabah dan network penggunaan internet maupun mobile banking.
9. Sistem pemanfaatan Kartu Kredit harus ditingkatkan pengaman dengan kartu chip. Sementara untuk internet bank, perlu dilengkapi dengan token. (Heru Sutadi)

20 Januari 2010

Mengatasi Isu Salah Kiblat dengan Teknologi

Arah Kiblat dimana Ka'bah menjadi acuan arah ketika umat Islam melakukan ibadah shalat begitu penting dan menjadi syarat sahnya shalat. Isu ini dikabarkan ramai di Jawa Tengah, mengingat beberapa masjid diketahui bergeser dari arah seharusnya menghadap Ka’bah.

Seperti Masjid Raya Baiturahman Semarang yang setelah ditelusuri ternyata kiblat bergeser 2 derajat nol menit 32,48 detik, kurang ke selatan dari arah seharusnya. Mengingat jarak Indonesia ke Ka’bah di Mekkah cukup jauh, meski dengan derajat pergeseran ‘kecil’ namun hal itu membuat masjid ini berkiblat melenceng 214 kilometer dari Ka’bah.

Apakah temuan tersebut merupakan hal yang aneh? Tentu tidak. Bukan karena memang orang-orang tua kita dahulu ‘asal’ saja menentukan arah kiblat, namun perkembangan terkini dari teknologi informasi membuat posisi Ka’bah begitu juga dengan masjid yang ingin mengetahui arah kiblatnya dapat diketahui secara pasti. Perkembangan ini membuat cara-cara penentuan berdasar atau melalui benda alam seperti matahari maupun kompas biasa, menjadi tertinggal dan dirasa kurang tepat--kalau tak mau dibilang salah.

Namun, meski dirasa menjadi hal yang wajar, mengingat Ka’bah menjadi acuan arah dalam shalat, baiknya semua masjid melakukan penentuan ulang arah kiblat. Kejadian salah arah kiblat, diyakini bukan hanya terjadi di Jawa Tengah. Kesalahan ini mungkin saja terjadi di seluruh Indonesia mengingat cara-cara penentuan kiblat masa lalu adalah hampir sama, dan memang belum banyak yang benar-benar menggunakan pemanfaatan teknologi informasi (TI) dalam penentuan arah kiblat, mengingat ‘penemuan’ koordinat dari Ka’bah secara meluas juga baru setelah layanan seperti Google Earth diluncurkan.

Meski memang, tingkat melenceng antara masjid yang satu dengan masjid lainnya, bisa jadi tidak sama. Mungkin ini karena ada juga masjid yang sudah menggunakan pengukuran dengan kompas yang juga dilengkapi dengan petunjuk arah Kiblat. Namun, kompas dengan penunjuk arah kiblat itu lebih banyak hanya ditujukan dan digunakan di kota-kota besar saja, sehingga ketika untuk kota kecil bahkan kecamatan atau kelurahan/desa, biasanya menggunakan posisi kiblat dengan mengacu ke kota besar terdekat.




Kiblat dan TI
Teknologi informasi begitu penting dewasa ini karena dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, dari mendapatkan informasi terkini, layanan pemerintahan secara elektronik, layanan bisnis sampai hal-hal keagamaan, termasuk dalam hal penentuan kiblat. Dua hal perkembangan yang cukup signifikan terjadi adalah pemanfaatan Global Positioning System (GPS) dan hadirnya layanan Google Earth.

GPS ditemukan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan Ivan Getting yang merupakan sistem satelit navigasi, yang utamanya didesain untuk naviasi. Saat ini GPS juga menonjol sebagai perangkat waktu (timing). Dengan 18 satelit, dimana masing-masing ada enam dalam tiga orbit angka dengan jarak 120º, dan stasiun bumi, membentuk GPS awal.

GPS menggunakan”bintang buatan manusia” atau satelit sebagai titik referensi menghitung posisi geografis, dengan akurasi dalam meter. Dalam kenyataannya, dengan bentuk GPS yang lebih maju--sejak 1994 menggunakan 24 satelit, pengukuran dapat menjadi lebih baik hingga dalam sentimeter. GPS telah digunakan dalam banyak keperluan, ’penuntun’ arah transportasi darat, laut maupun udara maupun mengukur ketinggian sebuah gunung, misalnya.

Dengan dilengkapi peta digital, GPS yang dipasang di mobil bahkan telepon seluler cerdas (smartphone) dapat digunakan untuk mencari jalan ke suatu tempat, bahkan jalan tikus, mencari keberadaan mobil ketika dicuri, sementara smarthphone bisa menentukan posisi ketika aplikasi twitter.com dipakai, bahkan ketika mengambil gambar dengan kamera yang tersedia di smarthone tersebut, koordinat lokasi tersimpan dalam file foto yang diambil nantinya.

Sementara Google Earth, besutan aplikasi dari Google yang dikenal sebagai mesin pencarian, merupakan sebuah program pemetaan interaktif yang disediakan oleh satelit dan fotografi udara yang mencakup keseluruhan planet Bumi. Google Earth dianggap sangat akurat karena dapat menggambarkan posisi gunung, gedung, rumah, termasuk masjid hingga sedekat-dekatnya.

Dan yang paling unik adalah aplikasi ini bersifat gratis, sehingga bisa diakses siapa saja dengan mudahnya untuk mencari lokasi yang diinginkan. Meski memang, ada layanan berbayar untuk fungsi tambahan dari layanan, tapi yang gratis pun dirasa sudah amat sangat cukup. Basis layanan Google ini juga dimanfaatkan beberapa situs internet semisal Qibla Locator.

GPS dan dipermudah Google Earth-lah, posisi Ka’bah di Mekkah, Arab Saudi, kini dengan mudahnya dijejak. Seperti ditunjukkan dari Goole Earth, koordinat letak Ka’bah adalah 21º 25′ 21.05” Lintang Utara dan 39º 49’ 34.31” Bujur Timur. Koordinat inilah yang memudahkan untuk melihat apakah posisi kiblat masjid yang ada di Indonesia sekarang ini melenceng atau tidak.

Cara sederhana yang digunakan apakah terjadi deviasi atau tidak arah kiblat masjid yang ada di Indonesia adalah dengan menarik garis dari titik sentral Ka’bah ke masjid yang akan kita uji. Namun, pengujian ini adalah indikasi awal apakah kiblat melenceng atau tidak.

Disebut indikasi awal karena pengujian dilakukan terhadap posisi masjid, yang umumnya adalah persegi empat dimana titik tengah dari keempat sisi bangunan itulah yang dijadikan titik uji, bukan keadaan posisi menghadap kiblat ketika shalat sesungguhnya dilakukan. Hal ini karena secara kebiasaan, masjid dibangun menghadap ke arah kiblat.


Dengan cara tersebut, misalnya kita bisa menguji bagaimana dengan posisi kiblat dari Masjid Istiqlal, Jakarta. Dari koordinat tengah Masjid ini 6º 10′ 10.01” Lintang Selatan dan 106º 49’ 53.30” Bujur Timur diketahui bahwa jarak masjid ini dengan Ka’bah adalah 7.910 km. Dan dari penarikan garis, Masjid Istiqlal dapat dinyatakan lurus berkiblat ke Ka’bah.

Masjid lain yang coba diuji adalah Masjid Kubah Emas, di Depok. Dengan melihat titik tengah dari bangunan yang terletak pada koordinat 6º 23′ 03.36” Lintang Selatan dan 106º 46’ 18.94” Bujur Timur dapat diketahui bahwa ada kemiringan sudut sekitar 8º.


Kemiringan juga terjadi pada Masjid Baiturrahim yang terletak di kompleks Istana Negara. Berdasar koordinat titik tengah bangunan 6º 10′ 11.95” Lintang Selatan dan 106º 49’ 22.86” ada sekitar 30º pergeseran. Sehingga, arah kiblat yang dituju bukanlah Ka’bah di Arab Saudi melainkan ke Afrika.

Dari indikasi awal, untuk memastikan apakah masjid Anda benar-benar melenceng atau tidak, dan ke mana arah kiblat seharusnya, dapat dipakai perangkat GPS. Setelah memasukkan koordinat Ka’bah, pengukuran dapat dilakukan di luar bangunan masjid (karena GPS harus mendapatkan sinyal dari satelit) di depan posisi imam biasanya berada, dapat dijejak ke mana arah kiblat seharusnya. Sebab dengan fasilitas yang ada, arah kiblat langsung dapat ditunjukkan dengan arah panah di perangkat GPS yang kita pakai.

Meskipun, dalam indikasi awal ada kemiringan, karena berdasar posisi bangunan masjid, mungkin saja, dalam shalat arah kiblat sudah diluruskan. Sebab, urusan geser-menggeser arah kiblat ini sesungguhnya bukan urusan besar, dimana bangunan harus diubah arahnya, melainkan dapat menggeser sajadah menghadap arah kiblat seharusnya. Sehingga, isu salah kiblat dapat disikapi dengan tenang, melakukan pengecekan dan perbaikan, dengan cara mudah, yaitu memanfaatkan teknologi informasi.(herusutadi@hotmail.com)

11 Januari 2010

Hotel Bintang Lima di LP, Hanya Pengalih Perhatian?

Masyarakat Indonesia sepertinya dikejutkan dengan ‘temuan’ satuan tugas (satgas) pemberantasan mafia hukum yang pada Minggu (10/1) malam melakukan inspeksi mendadak di rumah tahanan wanita kelas II A Pondok Bambu, Jakarta Timur. Beberapa narapidana, meski dalam istilah umum sering disebut dengan Hotel Prodeo, didapati mendapatkan fasilitas mewah layaknya hotel berbintang lima. Beberapa narapidana yang mendapatkan fasilitas mewah itu di antaranya terpidana kasus suap terhadap jaksa Urip Tri Gunawan, Artalita Suryani (Ayin). Artalita mendapat ruangan terpisah dengan tahanan lain dengan fasilitas mewah. Ruangan besar, televisi, kulkas, dan meja kantor.



Selain menemukan perlakuan khusus kepada Ayin, yang dikabarkan dekat dengan para petinggi republik ini, Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum juga menemukan kasus yang sama di blok lain. Aling, terpidana kasus narkotika, bahkan memiliki fasilitas karaoke, televisi, dan ruang lebih besar. Hal yang sama juga terjadi pada tahanan lain, Darmawati, Ines dan Ery.


Terhadap temuan tersebut, gayung pun bersambut. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono langsung meminta temuan satgas atas adanya indikasi perlakuan istimewa terhadap narapidana di rumah tahanan (Rutan) harus segera ditindaklanjuti oleh kementerian terkait. Seperti dikatakan Juru bicara Kepresidenan Julian Pasha. Julian mengatakan dalam waktu dekat Presiden akan mendengarkan laporan langsung dari Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar mengenai masalah ini.


Di satu sisi, ’temuan’ ini tentu perlu disambut dengan acungan jempol atas kinerja tim satgas yang baru beberapa hari bekerja. Dan tentunya ditunggu langkah-langkah konkret selanjutnya terkait temuan yang ada. Namun, di sisi lain, dari segi komunikasi, ’temuan’ ini diangap sebagai bukan sebuah temuan. Sehingga, ada semacam pendapat bahwa ini hanyalah ’smog eyes’ kabut mata, pengalih perhatian dari kondisi politik yang ada.


Di akui tidak. Pemerintah SBY saat ini berada dalam tekanan hebat, terutama sejak pengangkatan para menteri baru, yang terkait dengan masalah Bibit-Chandra, Cicak vs Buaya, dan terutama adalah soal CenturyGate. Meski tidak diakui secara terang-terangan, namun secara politik, muara semuanya adalah membuat keadaan pada satu kondisi dimana Presiden nanti pada saatnya di-impeach (dimakzulkan). Kalaupun tidak, minimal tentu ada proses tawar-menawar politik yang ujung-ujungnya adalah pembagian kekuasaan kembali.


Ada beberapa hal yang bisa memperkuat tesis tersebut. Pertama, ’temuan’ ini (saya beri tanda kutip) bisa jadi bukan temuan karena sudah berlangsung begitu lama, sehingga jadi pertanyaan ”kenapa kok ya baru sekarang diungkap?”. Hukum kita masih mengabdi pada kekuasaan dan pemilik modal (uang). Yang trjadi pada Ayin, bukan cuma dia seorang. Kalau ditelusuri dan dicek secara benar, akan begitu banyak penghuni LP yang mendapat fasilitas istimewa. Tentu masih diingat ada seorang mantan pengusaha yang sempat menjalankan usaha peternakan di dalam penjara, mengendalikan bisnis narkoba dari balik jeruji. Fasilitas bisa didapatkan, asal uang disiapkan.


Kedua, fasilitas istimewa dalam hal fasilitas belum seberapa. Ada keistimewaan lain yang didapat ketika uang berbicara, yaitu fasilitas keluar LP. Bukan rahasia umu, banyak Napi bisa leluasa keluar masuk LP, bahkan disebut-sebut ketika di LP Nusa Kambangan sekalipun. Bahkan, LP yang terpencil maupun di dalam kompleks penegak hukum, justru disukai karena pantauan masyarakat menjadi sulit. Sehingga, publik tidak tahu apakah Napi ada di dalam penjara atau justru di luar penjara. Tak ketinggalan, adalah fasilitas remisi dan tahanan luar. Tentu publik masih bertanya, ada seorang yang dihukum belasan tahun kemudian bebas begitu saya dengan potongan remisi yang banyak, dan dianggap sudah menjalani menjalani sepersekian masa hukuman, meski saat argo sebagai tahanan dihitung, orang itu masih menghilang alias buron.


Ketiga, dalam beberapa hari media akan dihiasi berita-berita soal Ayin dan teman-teman sesama Napi yang memiliki fasilitas istimewa. Dalam komunikasi, upaya ini, agenda setting ini, diyakini berhasil untuk mempengaruhi agenda media dan agenda publik. Publik akan terbengong-bengong dengan temuan-temuan yang akan terus-menerus ada sehingga mengesankan bahwa ada keseriusan memberantas mafia hukum, begitu juga dengan media, sehingga kasus yang lain menjadi terlupa. Saat ini merupakan saat yang tepat, sebab dalam waktu 20 hari ke depan, Kabinet Indonesia Bersatu Jilid 2 akan memasuki usia kerja 100 hari. Sehingga, sekali dayung, beberapa isu terjawab.


Waktu yang akan menjawab apakah benar isu ini dicuatkan untuk mengalihkan perhatian atau bukan. Jika memang bukan, tentu saja, napi-napi yang mendapat fasilitas harus diproses, begitu juga denga sipir, kepala LP bahkan ke tingkat lebih tinggi lagi. Hal-hal lain selain fasilitas penjara yang seperti hotel bintang lima, seperti disebut sebelumnya, fasilitas ke luar LP, masa tahanan, perlu juga ditindaklanjuti. Bahkan termasuk kasus-kasus yg sudah diputus, dan napi nya sudah di luar penjara dengan alasan sudah memenuhi sepersekian masa hukuman, yang hitung-hitungannya mencurigakan. Jika tidak, itu artinya, temuan satgas ya memang bukan ’temuan’ karena sekadar agenda mengalihkan perhatian publik dan media.

04 Januari 2010

Sejarah dan Perkembangan Periklanan (1)




a. Jaman Kuno:


1. Jaman Mesir dan Yunani kuno telah ada iklan yang menawarkan tempat penginapan


2. Jaman Roma dan Yunani dalam bentuk lukisan dinding untuk menawarkan barang-barang dan anggur


3. Town Crier: adalah orang yang menawarkan barang tetapi juga menginformasikan berita harian


4. Selanjutnya iklan menggunakan surat kabar, flyer (selebaran), leaflet, dll






b. Periklanan di Amerika


1. Advertising (periklanan) di AS berkembang karena awalnya didukung oleh adanya Revolusi Industri, tingkat melek huruf yang meningkat, dan daya beli masyarakat yang meningkat sehingga membutuhkan semakin banyak produk. Sementara para produsen berusaha membuat produk yang dapat memuaskan konsumennya dengan mempersuasi calon konsumen agar tidak beralih pada pesaingnya


2. Featherstone mengatakan era tersebut sebagai “consumer culture” di mana terjadi peningkatan jumlah produk yang ditawarkan untuk memperoleh profit dan menyediakan simbol-simbol status dan kesuksesan. Iklan digunakan untuk menjual prestige seperti halnya produk (image ads)


3. Advertising didefinisikan sebagai bentuk komunikasi yang persuasif, dibeli dan dibiayai oleh pengiklan tetapi juga menjadi sumber pemasukan bagi perusahaan media


4. Perkembangan periklanan tidak terlepas dari peran serta: media representative, pengiklan, dan biro iklan


5. Tokoh-tokoh yang berpengaruh:


 Volney B. Palmer: yang pertama menggunakan istilah advertising agency, menciptakan sistem komisi, membeli ruang iklan dari surat kabar, lalu menjualnya kepada klien (pengiklan), membuat iklannya dan mengirimkannya kepada penerbit


 George R. Rowelll: sebagai broker space iklan yang dijual kepada pengiklan


 Francis Wayland Ayer: memberi kontribusi tentang peran agensi yang lebih membantu pengiklan dibanding media


6. Iklan tidak hanya tentang produk tetapi juga ide/gagasan seperti pada waktu PD I digunakan untuk mempengaruhi opini publik


7. Media lain yang digunakan untuk beriklan adalah radio, TV, majalah, TV kabel dan internet


8. Ada 2 trend dalam beriklan, yaitu:


 Hard Sell: bila iklan tersebut lebih mengedepankan pesan-pesan rasional, tentang alasan pembelian produk, seperti kegunaan, harga, dll


 Soft sell: bila iklan lebih menonjolkan aspek emosional dalam pesan-pesannya seperti dengan menggunakan tema-tema entertainment. Era ini disebut “the era of creativity”


9. Integrated Marketing Communication (IMC) adalah penerapan semua alat-alat komunikasi pemasaran secara terpadu yang dikirimkan kepada audiens sasaran dengan konsisten, pesan-pesan persuasif yang disampaikan mempromosikan satu tujuan perusahaan. IMC merupakan kombinasi dari marketing, PR, sales promotions dan direct marketing. Biro iklan mengalami perubahan lingkup kerja karena tidak hanya menangani iklan tetapi aliansi dari PR, direct marketing, market research, sales promotion, internet ads dan electronic commerce.






Teknologi dalam Periklanan


1. Teknologi dalam iklan berkembang seiring dengan perkembangan teknologi media mass


2. On-line ads yang ada di internet memungkinkan iklan dapat lebih interaktif dibanding dengan iklan melalui media konvensional (Surat kabar, majalah, TV, Radio, dll)


3. Viral marketing adalah salah satu bentuk perdagangan elektronik di mana pengguna internet dapat menginformasikan (mengiklankan) produk pada pengguna lainnya yang dikenal


4. Iklan melalui internet dikritik karena minimnya orang yang secara khusus mengklik iklan yang dipasang pada banner di web site sehingga pengiklan tidak dapat mengukur seberapa efektif beriklan lewat internet


5. Teknologi informasi memungkinkan pengiklan mempunyai data base dari konsumennya sehingga mereka dapat menyusun pesan secara personal kepada konsumennya.


6. Cookies adalah file kecil yang tersimpan dalam komputer pengguna internet berisi data tentang apa yang telah dilakukannya selama berselancar di internet


7. Munculnya e-commerce, yaitu transaki perdagangan dan pembelian melalui internet, sehingga pendekatan iklan tradisional tidak berguna. Tetapi konsumen seringkali masih mengunjungi situs justru untuk mendapatkan informasi tentang suatu produk sebelum mereka melakukan pembelian secara nyata di toko pengecer. Sehingga pendekatan iklan tradisional masih bisa digunakan untuk mengiklan produk melalui internet


8. Semakin banyak media batu untuk beriklan seperti internet tanpa kabel, telepon internet, TV interaktif, personal video recorder, outdoor sign dengan teknologi digital, talking billboard, kiosk, dll






Genres dalam Periklanan


1. Iklan harus mengkomunikasikan informasi-informasi penting tentang produk dan juga dituntut untuk secara kreatif dalam menyampaikannya agar dapat memotong perhatian dari iklan pesaing. Semua pesannya harus mengandung dimensi informasi dan emosional, karena iklan harus dapat memperolah perhatian dari audiens yang biasanya tidak tertarik pada pesan-pesan yang disampaikan.


2. Kontinuitas tema. Kampanye iklan yang efketif merupakan refleksi pesan, sifat-sifat dan format yang konsisten. Ada tema-tema yang secara kontinyu dijadikan pedoman untuk dikomunikasika melalui berbagai cara dan media


3. Iklan seringkali merupakan refleksi dari kondisi sosial dan norma-norma budaya karena iklan menggunakan budaya populer (pop culture) untuk dapat berkomunikadi secara akrab dengan audiensnya


4. Relationship marketing terjadi bila pengiklan dan konsumen dapat berkomunikasi one-to-one melalui media yang personal seperti internet, direct mail atau telepone untuk memperkuat loyalitas konsumen terhadap suatau merek tertentu.


5. Direct Marketing adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang bertujuan menjual produk secara cepat, tanpa harus mengunjungi toko pengecer. Pesan disampaikan secara individual kepada konsumen berdasarkan database dan efektivitasnya dapat diukur sehingga dapat ditentukan tindakan selanjutnya. Beberapa berbentuk seperti: record club, book and magazine club, catalog sales, telemarketing, infomercial (TV), dll.


6. Ada beberapa cara iklan dalam mempengaruhi tindakan dari sasaran pasar:


a. Memberi informasi baru, misalnya produk baru, inovasi produk, kontes, dll


b. Menguatkan loyalitas terhadap merek dengan pembelian ulang


c. Mengubah predisposisinya


7. Apapun pendekatan komunikasi yang digunakan, iklan harus dapat mengetahui motif pembelian dari konsumen sehingga dapat menyusun pesan-pesan yang dapat membangkitkan motif tersebut


a. Diperlukan pemahaman terhadap segmentasi audiens. Misalnya dengan menggolongkan berdasarkan:


b. Seberapa banyak informasi digunakan (heavy-medium-light user).


c. Demografisnya, atas dasar umur, gender, etnisitas, pendapatan


d. Gaya hidup, atas dasar sikap, hobi, pendapat (opini)


e. Geodemografis, penggabungan aspek demografis dengan geografis


8. Iklan yang disampaikan perlu selalu dievalusi untuk mengetahui seberapa efektif iklan kita. Kemungkinan yang bisa terjadi adalah:


a. Tidak tersedia media untuk segmen audiens yang dituju


b. Tidak semua audiens diterpa oleh media yang digunakan


c. Tidak semua audiens yang diterpa oleh media, melihat, mengingat atau terpengaruh oleh iklannya