16 Juli 2009

Belajar Mengembangkan ICT Broadband dari Taiwan

Republik China atau yang lebih dikenal dengan Taiwan, tidak main-main dengan pemanfaatan teknologi informasi bagi rakyatnya. Bahkan bukan hanya sekadar memanfaatkan, Taiwan berusaha menjadi produsen perangkat yang terkait dengan teknologi informasi dan komunikasi. Taiwan sudah bersiap mengekspor perangkat WiMax yang mereka produksi secara ‘rumahan’.

Perangkat-perangkat yang telah hasilkan industri Taiwan pun beragam. Dari perangkat BTS, antena, maupun customer premises equipment (CPE)-nya pun telah siap beraksi untuk memberikan. Untuk memberi keyakinan pengunjung, demo pun digelar. Beragam aplikasi digelar, termasuk demo kesehatan secara elektronik (e-health), proses download muapun upload, yang semuanya begitu mengasyikan karena proses tukar- menukar data dan akses internetnya begitu cepat. Wusss…wusss….

M-Taiwan

Apa yang dilakukan negeri yang berawal dari Pulau Formosa ini, adalah merupakan pemanasan dari program M (mobile)-Taiwan, yang diharapkan dapat selesai 2008 mendatang. M-Taiwan ini juga merupakan pijakan lanjut dari apa yang telah dicapai Taiwan selama ini yang dikenal sebagai penyuplai beragam produk TIK dari semikonduktor, komputer, produk elektronik dan jaringan. Taiwan berambisi menjadi pembuat produk TIK yang paling ngetop untuk industri Wi-Fi, dimana saat ini sudah mencapai 90% dari pasar dunia. Dan pemerintah di sana, mengidentifikasikan produk generasi berikutnya yang harus dihasilkan Taiwan adalah WiMAX.

Penetapan itu didasarkan pada cetak biru WiMAX yang dibuat The Science & Technology Group (STAG) of Executive Yuan tahun 2005 yang menyatakan bahwa WiMAX akan menjadi fokus industri TIK masa depan bagi Taiwan dan teknologi tersebut akan digunakan untuk mengantarkan apa yang disebut M-Learning, M-Life dan M-Service dalam program M-Taiwan.

M-Taiwan merupakan langkah lanjut kesuksesan Taiwan menggelar E-Taiwan. Program M-Taiwan cukup singkat untuk segera direalisasi, enam tahun, karena hal itu merupakan tantangan dari Rencana Pembangunan Nasional Taiwan yang disampaikan tahun 2002. Sehingga, diharapkan 2008, program M-Taiwan telah berjalan dan sukses. Untuk itu, tentu saja, tidak sedikit uang yang digelontorkan. Pemerintah Taiwan mengalokasikan dana 42 juta dolar AS untuk tahun 2005, dan 70 juta dolar AS untuk tahun 2006, sebagai kick-off program tersebut.

Program M-Taiwan begitu penting dan merupakan ekosistem untuk membangun supply, demand dan infrastruktur industri. Untuk menciptakan lingkungan yang dibutuhkan dalam rangka tercapainya program tersebut, pemerintah telah pula menyiapkan regulasi dan kebijakan kerangka kerja, standardisasi aplikasi teknologi, menyediakan bantuan dana serta membuka spektrum frekuensi yang sesuai. Lingkungan yang ditata pemerintah diharapkan dapat mendukung sekitar 8 juta pengguna broadband nirkabel pada tahun 2008.

Satu dari beberapa tujuan utama dari program M-Taiwan adalah untuk memperkuat infrastruktur dan layanan TIK Taiwan untuk menyediakan lingkungan akses broadband nirkabel kelas dunia untuk pengguna internet. Guna mencapai tujuan tersebut, pemerintah mendukung seluruh entitas lokal untuk berkolaborasi dengan perusahaan internasional, yang bukan saja menangani proyek di dalam negeri, tapi juga secara agresif ikut serta dalam mencari kesempatan berbisnis secara global.

Namun secara spesifik, ada empat tujuan M-Taiwan. Pertama adalah memperluas infrastruktur guna menurnagi kesenjangan digital. Kedua, meningkatkan kapabilitas perangkat TIK. Ketiga, menciptakan industri layanan mobile data. Dan keempat, membangun lingkungan industri mobile yang kompetitif.

Program M-Taiwan akan menciptakan beberapa kota dimana seluruh kota dipenuhi dengan jaringan broadband nirkabel untuk menyediakan layanan bergerak yang terintegrasi. Untuk ke arah sana, ada beberapa strategi yang kedepankan. Di antaranya adalah membentuk ekosistem WiMAX yang lengkap, yang meliputi chipset, CPE, base station, elemen jairngan, sistem integrasi, aplikasi dan operasional komersial. Kemudian, membangun beberapa aplikasi yang berbeda, mendesain pasangan jairngan WiMAX/WiFi untuk memperkuat industri WiFi di Taiwan.

Strategi lainnya adalah turun tangannya pemerintah mensponsori penelitian dan pengembangan core technologies agar proyek WiMAX dapat diakselerasikan, serta berpatisipasi dalam penetapan standar internasional dan berkolaborasi dengan organisasi maupun pemain industri internasional untuk mempercepat pengembangan produk, fabrikasi dan penciptaan pasar. Untuk menjamin kemampuan interoperabilitas antarjaringan yang ditelurkan beragam proyek di bawah bendera M-Taiwan, pemerintah membiayai terbentuknya M-Taiwan Support Center untuk tes operabilitas dan pintu masuk bagi produk-produk sebelum digabungkan dengan jaringan M-Taiwan.

Seperti halnya ekosistem lain, ekosistem WiMA—di negara yang tetap dianggap sebagai oleh Republik Rakyat China dan banyak negara lain sebagai bukan negara karena kebijakan “Satu China”—meliputi juga demand, supply dan infrastruktur. Untuk menciptakan ekosistem yang sehat, lingkungan yang kompetitif dibutuhkan untuk mengendalikan rantai nilai industri skala besar.

Program M-Taiwan merupakan jawaban dari kebutuhan baik sektor publik maupun swasta agar terpenuhi kapasitas yang dibutuhkan dalam ekosistem. Sektor publik utamanya berfokus pada layanan pemerintahan atau disebut M-Service, dan segmen pendidikan atau M-Learning. Pemerintah Taiwan secara aktif mendukung inisiatif M-Service dengan berpartisipasi dalam demo aplikasi WiMAX seperti layanan lalu lintas, kesehatan maupun keamanan. Inisiatif M-Learning meliputi pembelajaran jarak jauh dan keamanan kampus.

Adapun inisiatif lain M-Life yang terkait dengan sektor publik seperti mempromosikan ide untuk perluasan wilayah penetrasi broadband dan aplikasi kreatif seperti hiburan, perbankan ataupun hal-hal yang terkait dengan jual beli. Pemerintah juga membantu investasi awal dan sumberdaya terkait dalam pengembangan konten dan layanan untuk telepon bergerak.

Infrastruktur
Infrastruktur yang memadai merupakan hal krusial dalam ekosistem. Untuk mengembangkan cakupan layanan dengan menggunakan teknologi nirkabel semisal WiMAX, yang paling esensial adalah spektrum frekuensi yang didedikasikan untuk implementasinya. Pemerintah Taiwan mengumumkan pada 13 Februari 2007 lalu bahwa mereka adakan mengadopsi dua tahap pembukaan spektrum untuk layanan akses broadband nirkabel.

Dalam fase pertama, ada tiga lisensi regional untuk masing-masing wilayah di Taiwan bagian Selatan dan Taiwan bagian Utara yang akan dikeluarkan sebelum Juni 2007. Lisensi tersebut akan berlaku untuk masa enam tahun dan dapat diperpanjang satu kali. Adapun lebar pita yang ditawarkan untuk masing-masing lisensi adalah 30 MHz pada band 2.5-2.69 GHz.

Untuk lisensi nasional, akan dikeluarkan setelah Juni 2009 dan akan berlaku untuk waktu 10 tahun. Lisensi akan diberikan melakukan lelang terbuka dimana pemenangnya didasarkan pada calon operator yang dapat memberikan persentase dari revenue terbesar kepada pemerintah sebagai bayaran untuk lisensi. Lisensi itu juga disebut-sebut menawarkan rentang frekuensi yang cukup bagus untuk proyek M-Taiwan dan operasi komersialnya karena secara karakteristik fisik spektrum tersebut memang didedikasikan untuk teknologi broadband wireless access termasuk jaringan mobile WiMAX.

Dalam rangka melakukan pengujian layanan aplikasi WiMAX dan verifikasi teknologi, pemerintah menyediakan dana yang dibutuhkan untuk pengembangan kota-kota menjadi mobile, termasuk Taipei dan Taichung, serta beberapa wilayah lain untuk layanan khusus dan mengurangi kesenjangan digital. Hingga saat ini, ada sekitar 20-an proyek M-Taiwan diluncurkan di seluruh kepulauan tersebut.

Total dana yang dibutuhkan untuk M-Taiwan adalah 212 juta dolar AS. Program tersebut diharapkan dapat menstimulasi industri Taiwan untuk berinvestasi hingga 630 juta dolar AS untuk infrastruktur jaringan WiMAX. Yang menarik, semua operator telekomunikasi ‘tradisional’ dari penyelenggara telepon tetap, operator telepon bergerak, operator PHS serta operator baru lain yang bergerak di industri jasa telekomunikasi, terlibat dalam membangun jaringan WiMAX di Taiwan.

Pilot Project
Jika di tahun 2005, hanya sekitar 23 proposal yang masuk, dimana 10 untuk M-Service serta M-Life, dan sisanya mengenai pembangunan infrastruktur WiMAX di berbagai kota, di tahun 2006 ada sekitar 33 proposal yang diterima. Dan M-Taiwan pun berkembang ke arah penciptaan aplikasi dan membangun infrastruktur yang luas. Dari 33 proposal, 12 proposal dibiayai termasuk 9 untuk infrastruktur dan 3 untuk poyek aplikasi.

Operator PHS satu-satunya di Taiwan, Fitel, merupakan pemain yang cukup agresif untuk program tersebut yang dengan mencapai angka 39% dari pembangunan WiMAX dalam program M-Taiwan. Kemudian diikuti oleh operator WSIP, Tatung sebesar 18% dan operator telepon bergerak FET yang berada pada angak 17%. Sementara operator lain semisal Chunghwa Telecom, APBT dan VIBO Telcom berbagi di sisa kontribusi 25% keterlibatan dalam M-Taiwan.

Untuk proyek Fitel, direncanakan mengintegrasikan layanan PHS dengan jaringan mobile WiMAX dan menjanjikan setidaknya 50% perangkat yang digunakannya merupakan produk lokal. Jaringan WiMAX Fitel utamanya akan melayani Kota Taipei dengan total jumlah BTS mencapai 430. Diperkirakan dengan jumlah BTS itu, 80% populasi Taiwan bagian Utara akan dapat terlayani. Fitel juga mengakselerasikan penelitian dan pengembangannya untuk handset WiMAX/GSM dual mode menggunakan telepon dual mode yang sudah ada yaitu PHS/GSM.

Sementara Tatung, sebagai satu di antara penyuplai 3G terpenting di Taiwan, akan meluncurkan WiMAX pada 2008. Adapun layanan yang akan disediakan meliputi VoIP, portal situs bergerak, E-Map dan sistem pemposisian bergerak, e-bisnis bergerak maupun blog multimedia bergerak. Tatung akan bekerja sama dengan VIBO Telecom dna diharapkan dapat melayani 85% populasi wilayah Kaoshiung, Taiwan bagian Selatan.

Sedangkan FET, sebagai operator ‘tradisional’ 2G/3G sangat optimis bahwa WiMAX memberikan kesempatan bisnis aplikasi yang cukup bagus, sehingga berencana akan menggelar jaringan pada 2007-2008. FET akan melayani wilayah Bancaiao dan Jhonghe di Taiwan bagian Utara, dengan estimasi cakupannya di atas 80%. FET berencana juga menyediakan layanan kesehatan bergerak jarak jauh dan mengembangkan sistem transportasi dengan menggunakan jaringan WiMAX. FET juga tertarik menyediakan akses broadband nirkabel di atas kereta api yang juga akan dibangun koneksi ke bandara domestik dan internasional di Taipei.

Semua langkah itu, bagi pemerintah Taiwan merupakah awal untuk merealisasikan potensi dari dunia nirkable. Dengan inisiatif M-Taiwan, negara tersebut mengharapkan dapat menstimulasi peningkatan standar kehidupan, cara yang mungkin nampak seperti fiksi ilmiah hingga sekarang.

Tidak ada komentar: