Sajak 66 Tahun Kemerdekaan*
Karya: Heru Sutadi
66 tahun sudah gerbang emas itu dilalui
66 tahun sudah Soekarno-Hatto mengumumkannya atas nama Bangsa
66 tahun sudah Merah Putih berkibar di seluruh penjuru negeri
Ya, 66 sudah kita Merdeka
Aku berjalan
menembus pedalaman
menyusuri pantai
masuk desa
berkeliling kota
kutemui orang-orang
tua
muda
pedagang
sopir
buruh pabrik
mbok jamu
petani
mahasiswa
dan bertanya: apa rasanya merdeka?
semua menjawab, tapi balik bertanya:
apakah benar kita sudah merdeka?
Bagi mereka, merdeka dengan M besar adalah sejahtera
merdeka adalah pendidikan murah
tak ada lagi yang terlantar
biaya kesehatan yang tidak malah membuat orang tidak sehat
Merdeka bukan hanya untuk Gayus
yang bebas ke mana-mana meski di sel Kelapa Dua
bukan juga milik Nunun pun Nazaruddin
yang bersembunyi dan sulit dicari meski disangka korupsi
Merdeka bukan cuma hak politisi
yang asal bunyi tiap hari di televisi
bukan juga punya penguasa
yang sibuk memoles citra di berbagai media
Merdeka harusnya bukan milik mereka
para mafia yang gerilya di seluruh sendi negara
Hakim Agung yang tak agung
Mahkamah yang terbeli
Pemilu menjadi pilu
belum lagi BLBI, Century, kleptokrasi, burukrasi…
Hari ini
Aku mengingat lagi apa yang mereka kata:
apakah benar kita sudah merdeka?
dan, aku malu jika mengatakan
bahwa negeri ini sudah merdeka
*Bagian dari Pentalogi: Indonesia Kini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar