08 September 2008

Terima Kasih Dhani, Tapi Maia dan Infotainment Gimana?

Ada berita yang menarik di Detikhot, pada beberapa hari lalu. Judul tulisannya, “Konflik dengan Maia, Dhani Sadar Masyarakat Bosan” yang bisa diakses di http://www.detikhot.com/read/2008/09/04/100508/1000078/230/konflik-dengan-maia-dhani-sadar-masyarakat-bosan.

Dibilang menarik, karena tentunya pernyataan ini begitu dinanti oleh publik, mengingat proses konflik pentolan Grup Band Dewa ini dengan istrinya, Maia–pentolan Grup Ratu dan kini menjadi Duo Maia, cukup berlarut-larut. Bayangkan, dalam dua tahunan ini kita disuguhkan berita konflik Dhani-Maia di layar televisi maupun media infotainment. Jenuh dan bosan seperti yang dikatakan Dhani, ya tentu saja.

Sebab ada dua hal kritis yang patut diajukan pada Dhani dan Maia, tanpa atau dengan posisi mereka sebagai selebritas yang punya nama. Pertama, apakah memang setiap persoalan rumah tangga, termasuk selebritas dengan begitu mudahnya dan entengnya disebar ke rana publik? Dari hal-hal sepele sampai hal-hal yang mengindikasikan perang dingin antara keduanya. Yang satu ngomong A, dibalas satunya dengan mengatakan B. Yang satu berbuat X, satunya nggak mau kalah berbuat Y. Sungguh, sebenarnya, tontonan yang tidak akan pernah habis karena ceritanya bisa menganak sungai, dari soal anak, manajer, pembantu sampai sopir, semua dilibatkan.

Dan kedua, kok demikian berlarut-larut ya? Pertanyaan ini mengemuka juga di banyak infotainment. “Wong mau pisah saja harus ramai-ramai di mana-mana, pisah ya tinggal pisah” demikian pertanyaan yang menjadi kecurigaan, jangan-jangan ulah keduanya disengaja untuk tetap menaikkan rating keduanya, yang sama-sama memiliki kelompok musik, yang memang secara langsung atau tidak, kedua-keduanya berada di puncak deretan artis-artis top yang ada saat ini. Sebab bayangkan, dua tahun kita disuguhi cerita bagai sumur tanpa dasar, yang bisa digali-digali dan digali.

Kecurigaan itu sebenarnya, memang bukan tanpa alasan. Begitu sering artis digosipkan pacaran dengan A, mau bercerai, atau mau apa lah, yang ujung-ujung nya ternyata sedang mempromosikan album, sinetron atau film nya, agar terdongkrak dan publik penasaran. Tentu masih ingat, kecurigaan publik terhadap hubungan cinta Agnez Monica dengan Dirly Idol, yang katanya terkait dengan upaya Agnez mempertahankan diri sebagai artis paling ngetop. Benar- atau tidak, saat itu Agnez terpilih sebagai artis paling ngetop, dan sesudah itu pula hubungan cinta dengan Dirly tidak jelas ujungnya. Sehingga, propaganda seperti itu dianggap wajar di dunia hiburan, yang membuat orang makin penasaran, dan ujung-ujungnya menjadi artis paling dicari infotainment, dan album, sinetron maupun film-nya ”meledak”.

Kembali ke perseteruan Dhani dan Maia, tentunya akar masalah dan mau ke mana muaranya, hanya mereka yang tahu. Tapi dengan pernyataan Dhani, mudah-mudahan ini menjadi pelepas dahaga bahwa persoalan ini, walaupun belum tentu berakhir, tidak lagi melibat-libatkan publik melalui infotainment atau berita-berita sejenis, yang sudah jenuh dengan cerita yang nggak ada “mati-matinye”, apa lagi kan ini masalah intern rumah tangga. Jangan kan orang se-Indonesia tahu, berantem di keluarga saja kalau se RT tahu, seperti mau ditaruh di mana muka kita, “Mau ditaruh di mana muka ini, malu aku,” seperti kata Bang Tigor di sinetron “Suami-suami Takut Istri”.

Setelah Dhani, ada dua unsur penting lagi untuk menyetop drama berbabak-babak tanpa berkesudahan ini. Pertama, adalah Maia. Karena Dhani sudah legowo, diharapkan Maia juga mengambil sikap serupa. Kasihan anak-anak kalau semua perseteruan orang tuanya disaksikan publik, semua rahasia keluarga jadi rahasia publik. Selesaikanlah secara baik dan dicari jalan keluarnya. Dan kedua, masyarakat, terutama wartawan infotainment. Berilah waktu dua pasangan ini untuk mengambil keputusan penting dalam hidup mereka. Sebab, dalam konflik, yang sesungguhnya bisa memecahkan persoalan itu, adalah yang berkonflik itu sendiri. Memang kadang-kadang dibutuhkan pisahk lain, tapi dalam banyak kasus justru pihak lain menjadi faktor “ngompori” sehingga makin meledak.

Mudah-mudahan saja media, khususnya infotainment, tidak mengambil posisi sebagai kompor.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Info yang bagus !

Barangkali informasi mengenai "konflik Maia dan Dhani" berikut, juga berguna bagi rekan rekan yang memerlukannya. Klik > Konflik Maia dan Dhani ?