30 Desember 2011

ICT Outlook 2012

Begitu banyak peristiwa di tahun 2011 yang akan mempengaruhi perkembangan ICT di tahun 2012. Berikut analisis saya mengenai outlook ICT Indonesia 2012:

1. Mengikuti perkembangan tahun sebelumnya, kecenderungan penggunaan data dibanding voice dan SMS akan meningkat signifikan. Pengguna dan kebutuhan akan broadband akan meningkat dan mulai menyebar ke banyak penjuru, setelah sebelumnya di kota besar ke arah suburban. Dengan pengguna yang bergeser, maka tarif juga akan menjadi lebih terjangkau. Persoalan kebutuhan frekuensi harus dapat di atasi oleh operator, jika tidak maka yang terjadi adalah congestion sehingga akses menjadi makin lambat bahkan tidak tertangani.

2. WiMax yang digadang-gadang implementasinya di Indonesia nampaknya akan tidak begitu seperti dihebohkan banyak orang. Apalagi dengan teknologi LTE yang sudah siap memasuki pasar. Potensi LTE untuk diadopsi menjadi lebih besar, meski ada yang tetap menggunakan WiMAX untuk Broadband Wireless Access. Peluang LTE menjadi lebih besar karena kecenderungan arah teknologi yang ke LTE, meski untuk 4G WiMAX juga menjadi bagiannya. Indonesia sendiri, untuk 2,3 GHz telah mengubah dari hanya WiMax ke arah teknologi netral.

3. Tahun 2012 merupakan ujian bagi produk-produk seperti Ipad, BlackBerry maupun tab lain seperti Samsung Galaxy Tab. Kecenderungan penggunaan Ipad, Galaxy Tab  di 2011 memang telah berhasil menyasar kalangan yang mobilitas tinggi, namun kesulitan aplikasi (berbayar) serta compatibilitas dengan aplikasi lain maupun fungsi seperti pencetakan (printing) menjadi tantangan sendiri gadget itu diadopsi secara lebih luas. Yang sedang dicari adalah pengganti perangkat BlackBerry jika pemerintah jadi mengultimatum keberadaan server BB di Indonesia. Namun, bagi masyarakat, BB tetap merupakan alat multifungsi. Namun jika aplikasi WhatsApp Messenger mewabah, seperti diprediksi bahwa aplikasi ini akan jadi aplikasi pesan nomor satu, perangkat apapun menjadi tidak masalah. Yang menarik, meski BB laku, tidak begitu dengan Playbook. Keterbatasan PB menjadi halangan orang membeli perangkat ini dibanding tab lainnya. Basis OS Android nampaknya akan menjadi trend baru dengan makin banyaknya perangkat berbasis OS ini yang ditanam di banyak Tab. Untuk tarif BB, setelah sebelumnya memasuki angka di bawah Rp. 100 ribu, di 2012 ini nampaknya akan memasuki angka di bawah Rp. 75 ribu.

4. Untuk Produk yang dinanti di 2012 adalah Iphone 5. Namun begitu, untuk pasar Indonesia, pasar low end juga makin meningkat karena yang di sasar sudah pada tingkat bawah ataupun ponsel yang dijadikan nomor alternatif kedua atau ketiga. Selain Ponsel, tentunya penggunaan SIM card untuk machine-to-machine akan juga mewabah seiring penggunaan perangkat untuk akses data saja seperti Ipad maupun tab lainnya, serta device yang membutuhkan koneksi secara nirkabel.

5. Indonesia tetap menjadi sorotan perkembangan ICT dunia, khususnya terkait dengan jejaring sosial. Makin banyak pengguna dan makin banyak yang nge-tweet. Namun di itngkat pengguna yang sudah lama, penggunaan FB, Twitter nampaknya akan mulai memasuki kejenuhan dan butuh aplikasi baru lain. Gejala ini bisa dilihat dari makin berkurangnya reuni sebagai dampak koneksi di FB, menurunkan keinginan mengganti status serta mempertanyakan “real friend” di jejaring sosial seperti FB maupun Twitter. Trend yang tetap terjaga adalah akses ke Youtube seiring dengan makin baiknya akses Broadband, bahkan telah memunculkan selebritas baru seperti Shinta-Jojo, Norman Kamaru maupun Udin Sedunia.

6. Lalu bagaiman dengan layanan SMS Premium? Keseimbangan baru sedang terjadi. Dengan regulasi lebih baik, penyedia konten yang juga lebih jujur, layanan  ini akan tetap diminati, meski dengan pola pemasaran dan penyediaan layanan yang berbeda. Penyedian konten dituntut untuk benar-benar kreatif memberikan layanan dan aplikasi yang mencerdaskan masyarakat, menghibur, serta menawarkan hal-hal bermanfaat. Arah perkembangannya sendiri, ke depan sudah mengarah pada multimedia, bukan sekadar teks pesan. Dan di dunia dipercaya: Content is the King!

7. Dengan persaingan yang ketat, tarif yang tertekan harus lebih murah, managed service di 2012 akan menjadi pertimbangan semua operator telekomunikasi. Sebab trend di dunia dalah tetap memindahkan capex ke opex, dan operator telekomunikasi hanya menjadi “pabrik pulsa” atau “jualan pulsa: saja dibanding harus memiliki jaringan segala macam. Hanya saja, pemerintah juga harus segera menuntaskan RUU Konvergensi mengingat hal-hal yang terjadi ini sudah mengarah pada pembedaan layanan bukan sekadar jasa telekomunikasi, tapi juga fasilitas telekomunikasi serta jaringan telekomunikasi. Di 2012 ini saat penantian apakah RUU Konvergensi akan segera dibahas di DPR atau tidak.


8. Secara keseluruhan 2012 merupakan tahun tantangan, apalagi dengan peristiwa 2011 seperti kasus sedot pulsa, yang muaranya masih menjadi teka-teki. Persaingan yang makin berat, membuat pemain dengan asupan “gizi” yang kuat saja yang akan bertahan. Merger, akuisis memang sesungguhnya tidak bisa dihindari. Namun, proses ke arah sana juga yang tidak mudah mengingat aturan yang belum jelas (sehingga malu-malu jika itu terjadi), serta strategi bisnis korporasi yang tetap mempertahankan keberadaan bisnis telekomunikasi meski harus berdarah-darah sebagai bagian dari luasnya bisnis yang dijalani korporasi tersebut.

25 Juli 2011

Melacak Jejak Nazaruddin dengan TI





Share tulisan saya di Detikcom (25/7/2011). Selamat membaca:




Keberadaan buronan interpol yang juga mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, menjadi misteri yang belum terpecahkan. 

Dan uniknya, berbeda dengan buronan interpol lainnya yang baru-baru ini juga masuk red notice, Nunun Nurbaeti--yang seakan benar-benar tak diketahui rimbanya, Nazaruddin tetap eksis berpropaganda bahwa dirinya tak bersalah dan menutup pihak-pihak lain yang harusnya lebih bertanggung jawab melalui SMS, Blackberry Messanger (BBM) dan bahkan menelepon dua stasiun televisi. 

Tak hanya teks dan suara, lelaki berusia 32 tahun ini juga tampil ke publik melalui wawancara dengan Iwan Pilliang melalui aplikasi instant messaging (IM) Skype. 

Demikian sulitkah Nazaruddin dilacak keberadaannya? Yang jelas, dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi (TI), Nazaruddin sadar betul untuk memanfaatkan sifat anonymous dari teknologi informasi serta kurangnya kemampuan penegak hukum mengungkap kasus yang menggunakan perkembangan TI secara tuntas dan cepat. 

Padahal, meski menggunakan teknologi modern, pelacakan dapat dilakukan dengan menelusuri jejak digital yang ditinggalkan atau yang dikenal dengan digital forensic. 

Mulai dari Mana?

Ketika Nazaruddin disebut-sebut mengirimkan SMS maupun BBM, itu artinya Nazaruddin telah meninggalkan jejak digital untuk dapat ditindaklanjuti. Hanya memang, kelemahannya adalah bagaimana memastikan ada pihak yang dikirimi SMS ataupun BBM dan bagaimana juga memastikan bahwa yang dikirimi SMS atau BBM itu adalah benar Nazaruddin. 

Khusus untuk BBM, kesulitan memang agak bertambah mengingat BBM masih sulit untuk disadap atau dilihat rekamannya mengingat RIM sampai saat ini belum meletakkan server Blackberry di Indonesia. 

Yang bisa jadi bagian puzzle penting pengungkapan keberadaan Nazaruddin adalah ketika Nazaruddin menghubungi dua stasiun televisi dan tampil suaranya. 

Disebut penting karena ini menepis rumor bahwa yang mengirim SMS atau BBM sebelumnya adalah bukan Nazaruddin, karena apa yang disampaikan Nazaruddin di televisi itu hampir sama dengan rumor isi SMS maupun BBM yang beredar. Selain itu, dengan menghubungi stasiun TV, artinya ada jejak digital lain yang lebih terang untuk dielaborasi.

Dengan menghubungi telepon, baik telepon tetap maupun seluler, ini artinya ada rekaman nomor yang dihubungi dan nomor yang menghubungi. Dengan tahu nomor yang dihubungi, maka nomor yang menghubungi harusnya dapat secara cepat juga diketahui di negara mana Nazaruddin berada. 

Memang ada kesulitan melacak jejaknya jika nomor yang dipakai adalah nomor dengan kode negara A, tapi dibawa roaming ke negara B. Meski begitu, bisa ditanyakan lebih lanjut ke negara A dimana posisi Nazaruddin terakhir. 

Yang menarik adalah jika Nazaruddin menggunakan aplikasi Skype untuk menelepon, seperti dilakukannya saat wawancara dengan Iwan Piliang. Namun, Skype juga bukan aplikasi yang benar-benar “aman” sehingga bukan tidak bisa dijejak, pembicaraan dilakukan dari negara mana. 

Melacak Lewat Skype

Skype merupakan salah satu perangkat lunak IM terkemuka untuk berkomunikasi, selain Yahoo! Messenger, AIM, ICQ, Google Talk ataupun Facebook yang kini juga dilengkapi dengan video chat. 

Banyak orang menggunakan Skype untuk chatting, menelepon ke telepon tetap atau ponse--telah dianggap sebagai program aplikasi VoIP yang populer maupun ber-video conference. Skype secara definisi merupakan protokol peer-to-peer (p2p) yang membagi data kita ke seluruh dunia. 

Meski disebut aman, dari sudut pandang digital forensic, ada “sidik jari” yang tertinggal melalui Skype, yang bisa dikumpulkan sebagai bagian dari puzzle dalam hal terjadi pelanggaran penggunaan komputer maupun kejahatan siber (cybercrime). 

Memang karena berbasis IP (internet protocol), maka penelusuran juga akan ke arah IP address yang dipakai, apakah itu ketika misalnya Nazaruddin menghubungi nomor stasiun televisi maupun wawancara lewat konferensi video. 

Tentu saja, untuk mengungkap hal ini lebih jauh, perlu kerja sama stasiun televisi untuk mengetahui nomor telepon mana yang dihubungi Nazaruddin, serta juga mengetahui akun yang dipakai Nazaruddin saat menggunakan Skype dari Iwan Pilliang bahkan file rinci rekaman wawancara. 

Khusus saat konferensi video, IP address bisa lebih cepat diketahui dan bahkan lokasi di mana berada dengan beberapa aplikasi gratis yang tersedia di internet seperti Wireshark dan IP tracing. 

Hanya memang, untuk mengetahui secara presisi di mana Nazaruddin berada dan menghadirkan ke tanah air tetap perlu usaha ekstra, meski TI membantu untuk mengetahui keberadaannya. 

Hal lain yang juga tidak bisa diabaikan sebagai bukti digital adalah perlu segeranya aparat penegak hukum melakukan pencarian CCTV Hotel Aston saat Munas seperti yang sering disebut-sebut Nazaruddin, datangnya salah seorang pimpinan KPK ke rumah Nazaruddin, maupun memastikan back sound “tukang roti” benar dari “tukang roti” atau ring tone ponsel Nazaruddin. 

Semua temuan itu merupakan potongan puzzle untuk menjawab teka-teki keberadaan Nazaruddin.



Heru Sutadi. Pengamat Teknologi Informasi. Email: herusutadi@hotmail.com . Twitter: @herusutadi

19 Juli 2011

Kicauan


Kicauan*

Karya: Heru Sutadi

Aku berkicau
Kamu berkicau
Semua merasa perlu berkicau
Dari petinggi negeri, sampai orang biasa
Dari dunia maya, sampai urusan negara

Bangun tidur
Hendak makan
Saat kerja
Hingga  larut malam
Kicauan-kicauan masih terus bersahut-sahutan

Ada selebriti yang berkicau aktivitas yang dijalani
Ada politisi yang sibuk menjual diri
Ada yang suka provokasi keadaan negeri
Banyak juga yang berkicau sesuka hati

Semua senang dan merasa perlu berkicau
Tak ada yang tahu sampai kapan
Sebab semua memang laksana mainan
Ada keingintahuan
Ada harapan
ada teman untuk mencurahkan perasaan

*Bagian dari Pentalogi: Indonesia Kini

18 Juli 2011

Puisi Kemerdekaan Untuk Sahabat


Puisi Kemerdekaan Untuk Sahabat*

Karya: Heru Sutadi

Sahabat,
masih ingat kah engkau
saat proklamasi dikumandangkan
dari depan sebuah rumah di Pegangsaan Timur
hari ketujuh belas bulan Agustus
Peristiwa itu sudah sekian tahun berlalu
tapi tanpa itu, tak ada negeri indah bernama Indonesia
pasang surut, susah senang, mengiringi kehidupan bumi pertiwi

Sahabat,
perjalanan dan kerja belum ini selesai
kemajuan memang terasa, tapi itu belum apa-apa
puluhan juta rakyat masih terjerat kemiskinan
puluhan juta rakyat belum mendapat pekerjaan
jalan-jalan rusak masih berserakan
listrik-listrik masih padam secara bergiliran
sementara negara-negara lain berlari makin kencang
yang mungkin meninggalkan kita di belakang

Sahabat,
ingatkah engkau
Kemerdekaan ini bukanlah hadiah dari penjajah
Kemerdekaan diperjuangkan dengan segenap raga, darah, jiwa

Sahabat,
sekian tahun sudah berlalu
tak ada lagi Soekarno, tak ada Hatta, tak ada Bapak bangsa
tapi semangat, cita-cita, harus terus dipelihara
sebab perjalanan belum selesai
kesejahteraan masih harus diperjuangkan
kecerdasan masih harus kita kejar
kemandirian jangan cuma diwacanakan
hutan-hutan harus terus dilestarikan
Negara Kesatuan tetap harus dikedepankan

Sahabat,
negara demokrasi akan kita masuki
demonstrasi sudah seperti nasi
kampanye digelar di sana sini
Presiden dan DPR pun bisa berganti-ganti
korupsi sedang dibasmi
membuat petinggi negeri masuk bui

Sahabat,
pancaroba sedang sama-sama kita alami
perubahan ada di sana sini
semoga semua bukan sekadar basa-basi
agar kemerdakaan ini menjadi lebih berarti
Bagi Mu Negeri
Jiwa Raga kami.


*Bagian dari Pentalogi: Indonesia Kini

13 Juli 2011

Sajak 66 Tahun Kemerdekaan


Sajak 66 Tahun Kemerdekaan*

Karya: Heru Sutadi

66 tahun sudah gerbang emas itu dilalui
66 tahun sudah Soekarno-Hatto mengumumkannya atas nama Bangsa
66 tahun sudah Merah Putih berkibar di seluruh penjuru negeri
Ya, 66 sudah kita Merdeka

Aku berjalan
            menembus pedalaman
                        menyusuri pantai
                                    masuk desa
                                                berkeliling kota
kutemui orang-orang
            tua
                        muda
                                    pedagang
                                                sopir
                                                            buruh pabrik
                                                                        mbok jamu
                                                                                    petani
                                                                                                mahasiswa
                                                                                               
dan bertanya: apa rasanya merdeka?
semua menjawab, tapi balik bertanya:
apakah benar kita sudah merdeka?

Bagi mereka, merdeka dengan M besar adalah sejahtera
merdeka adalah pendidikan murah
tak ada lagi yang terlantar
biaya kesehatan yang tidak malah membuat orang tidak sehat

Merdeka bukan hanya untuk Gayus
yang bebas ke mana-mana meski di sel Kelapa Dua
bukan juga milik Nunun pun Nazaruddin
yang bersembunyi dan sulit dicari meski disangka korupsi

Merdeka bukan cuma hak politisi
yang asal bunyi tiap hari di televisi
bukan juga punya penguasa
yang sibuk memoles citra di berbagai media

Merdeka harusnya bukan milik mereka
para mafia yang gerilya di seluruh sendi negara

Hakim Agung yang tak agung
Mahkamah yang terbeli
Pemilu menjadi pilu
belum lagi BLBI, Century, kleptokrasi, burukrasi…

Hari ini
Aku mengingat lagi apa yang mereka kata:
apakah benar kita sudah merdeka?
dan, aku malu jika mengatakan
bahwa negeri ini sudah merdeka


*Bagian dari Pentalogi: Indonesia Kini

11 Juli 2011

Puisi: Balada TKI

Belajar corat-coret bikin puisi, diilhami beberapa kasus kekerasan terhadap TKI kita. Selamat membaca!

Balada TKI*

Karya: Heru Sutadi

Aku membaca berita pagi
Dari running text di televisi
Ada TKI kita mati lagi
Berita pun menyeruak ke seluruh pelosok negeri, termasuk Bekasi

Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun

Pecah kumandang duka
Dan Emak pun mengingat Atikah yang malam itu pamit
Berangkat ke negeri antah berantah, menjadi TKI
“Mak Atikah mau pamit ke Arab”
demikian Atikah sambil mencium tangan Emak

Tak ada lapangan kerja, kemiskinan
Membuat Atikah, gadis desa yang lugu
Gelap mata bekerja jauh dari Emak

Emak hanya bisa meneteskan air mata melepas Atikah
Yang lama-lama bagai air sungai air mata mengalir tiada henti
Air mata Emak yang ditinggal Atikah berbulan-bulan, bertahun, pun lalu mengering
Bukan kemudian berhenti

Tak ada kabar membuat air mata menjadi linangan darah
Darah yang terus-menerus mengalir
Sederas darah dari leher Atikah
Yang membasahi tempat pemancungan
Dengan kepala mengelinding ke sana-ke mari
Di Hari Jumat yang sepi.


*Bagian dari Pentalogi: Indonesia Kini

09 Juni 2011

Internet Sebagai Bagian dari Hak Asasi Manusia

Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mendeklarasikan bahwa akses internet adalah Hak Asasi Manusia (HAM). Nah, jika ditarik ke Indonesia, UUD 1945 dianggap perlu diamandemen untuk merealisasikan impian tersebut.

Menurut pengamat telematika Heru Sutadi, keputusan PBB yang menempatkan akses internet sebagai bagian dari HAM perlu disambut baik. Sebab, ini menjadi salah satu cara untuk memperkecil kesenjangan digital agar tidak semakin lebar.

"Untuk itu UUD 1945 perlu juga diamandemen. Khususnya terkait pasal 28F, yang intinya bukan cuma mendapatkan informasi tapi harus menyinggung soal penyediaan akses informasi," tukasnya kepada detikINET, Selasa (7/6/2011).

Pasal 28F sendiri berbunyi, "Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia".

Heru pun menggarisbawahi jika HAM atas akses internet di sini bukan berarti pemerintah tidak boleh melakukan filtering terhadap konten yang beredar di dunia maya. Sebab, ini untuk mengamankan ranah cyber Tanah Air sehingga lebih sehat dan aman.

"Yang termasuk HAM itu akses internetnya, tentunya (terkait filtering) sesuai dengan apa yang disuarakan di dunia juga untuk konten yang sehat, aman dan mencerdaskan," tukas anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) itu.

"Untuk kondisi Indonesia (Amandemen UUD 45) perlu, apalagi jika kita bicara tren ekonomi baru, yaitu ekonomi digital yang mengarah ke ekonomi broadband," pungkas Heru.

PBB sebelumnya mendeklarasikan bahwa akses internet adalah HAM. Negara di dunia pun diharapkan agar tidak membuat aturan hukum yang memungkinkan pemutusan akses internet masyarakat. 

"Memastikan akses universal pada internet harus menjadi prioritas bagi semua negara," demikian laporan Frank La Rue, pejabat United Nations Special Rapporteur on the Promotion and Protection of the Right to Freedom of Opinion and Expression. 

Laporan tersebut mengetengahkan munculnya tren kurang baik di berbagai negara terkait pemblokiran sampai pemutusan koneksi internet. Pemutusan koneksi antara lain sempat terjadi di Mesir atau Syria saat terjadi pergolakan politik.

Di sisi lain, berbagai negara juga sering menyensor internet, antara lain terkait alasan terorisme. Namun dinilai, ada kemungkinan sensor diberlakukan hanya demi kepentingan tertentu.




( ash / rns ) 

07 Juni 2011

Tulisan Saya Soal Ekonomi Broadband

Kolom Telematika 
Tantangan MDGs dan Ekonomi Broadband 
Penulis: Heru Sutadi - detikinet



Kolom - Telah disepakati secara internasional bahwa 2015 merupakan target pencapaian Millenium Development Goals (MGs). Banyak cara dilakukan negara-negara lain dalam mengakselerasi pencapai MDGs mengingat tenggat waktu yang tidak terlalu lama lagi. 

Salah satu cara efektif dan solusi yang berkelanjutan menghadapi tantangan global abad ke-21 terkait kesejahteraan, kesehatan, pendidikan, persamaan gender, perubahan iklim dan perubahan populasi dunia ke generasi muda, adalah mengedepankan apa yang disebut dengan ekonomi pita lebar (broadband). 

Banyak penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengembangan broadband di suatu negara dengan gross domestic product (GDP) nasional. Seperti dilakukan dalam penelitian terbaru oleh Arthur D. Little (2010), yang menyimpulkan bahwa penambahan 10% pertumbuhan broadband akan berdampak pada pertumbuhan GDP sebesar 1%. 

Begitu juga dengan penambahan 1000 pengguna broadband baru, akan menumbuhkan 80 pekerjaan baru. Angka ini memang di bawah estimasi internasional bahwa peningkatan sepuluh persen penetrasi broadband akan meningkatkan 1,3% GDP nasional, namun tetap ada temuan bahwa ada korelasi broadband dan GDP. 

Pembicaraan ekonomi broadband begitu penting mengingat broadband adalah katalis dari masyarakat ke depan yang terhubung (connected society). Layanan-layanan kesehatan, pendidikan, bisnis, perdagangan maupun pemerintahan ke depan akan sangat bergantung pada ketersediaan broadband sebagai platform-nya. 

Dalam layanan pemerintahan, broadband akan jadi alat yang sangat penting dalam transformasi di sektor publik. Apalagi dengan perubahan dari sekadar layanan pemerintahan secara elektronik (e-government) ke arah layanan pemerintahan yang terintegrasi (integrated government). Dalam hal kesehatan, broadband akan menjadi jembatan penting untung mengatasi kekurangan tenaga kesehatan untuk melayani mereka yang membutuhkan pelayanan kesehatan. 

Perkembangan e-health, jangan dilihat sebagai teknologi medis modern yang sangat mahal, namun sesungguhnya bisa sangat sederhana: ada komputer, scanner dan kamera digital. Untuk pengiriman data dari klinik di desa ke rumah sakit yang lebih besar, atau dokter dapat mendiagnosa pasien dari jarak yang sangat jauh, tentunya membutukan dukungan infrastruktur broadband.

Untuk pendidikan, bukan hal yang aneh jika broadband dibutuhkan. Selain dapat dipakai untuk pendidikan secara online, dimana e-learning dan m-learning di banyak negara tumbuh signifikan, broadband telah menjadi kebutuhan asasi para siswa serta mahasiswa untuk mendapatkan informasi, interaktivitas, berbagi bahan bacaan serta mengunduh buku-buku pelajaran, yang di Indonesia sudah pula disediakan dalam bentuk e-books.

Di Indonesia, beberapa upaya untuk mengembangkan broadband sudah dilakukan. Seperti dalam hal alokasi spektrum untuk generasi ke-3 atau 3G, dibukanya tender broadband wireless access (BWA), diberinya kesempatan trial LTE, mengeluarkan beberapa perijinan untuk pembangunan jaringan serat optik di beberapa wilayah—termasuk ke internasional, serta tarif layanan pita lebar yang makin terjangkau karena kompetisi yang dibangun secara sehat.

Namun begitu, tantangan yang dihadapi dan jadi pekerjaan rumah juga tidak sedikit. Sebab, hingga saat ini, kita belum mempunyai Rencana Broadband Nasional. Sehingga, jika banyak negara sudah mencanangkan visi "Broadband for All", di sini nampaknya baru sekadar wacana. Begitu juga dengan tidak adanya broadband leadership. 

Pekerjaan membangun dan memanfaatkan broadband untuk jadi alat pertumbuhan ekonomi, bukanlah pekerjaan satu sektor saja. Mau tidak mau, seorang Presiden harus menjadi komandan ekonomi baru yang menjadi tren dunia ini. Ini agar semua sektor dapat berkomunikasi dan diintegrasikan. 

Sehingga, kesulitan seperti menggunakan dana USO untuk pembangunan infrastruktur broadband atau pembentukan ICT Fund tidak terjadi karena dana ini bukanlah pendapatan negara, melainkan titipan konsumen telekomunikasi kepada negara agar dapat dipakai membangun wilayah-wilayah yang terbelakang secara infrastruktur. 

Tantangan infrastuktur bukanlah hal enteng, sebab kita masih butuh banyak infrastruktur broadband dari jaringan backbone, bakchaul sampai ke akses. 

Dan last but not least, adalah soal e-literacy. Walaupun ditargetkan separuh pendudu Indonesia terkoneksi ke internet dan seluruh desa sudah broadband di 2015, tanpa SDM yang secara cerdas dapat memanfaatkan broadband untuk kemajuan pendidikan, kesehatan, layanan pemerintahan, bisnis, perdagangan dan lain-lain, ya nampaknya kita hanya bisa bangga sebagai pengguna Facebook ke-2 di dunia saja, bukan pembuat aplikasi-aplikasi baru yang mendunia. 



*Penulis adalah pengamat teknologi informasi. Dapat dihubungi lewat redaksi @detikinet.comatau langsung ke herusutadi@hotmail.com, twitter: @herusutadi

08 April 2011

Pendapat Saya Soal Video Lokal yang Ngetop di Youtube

Dari Vivanews.com, Jumat 8/4/2011:


Dulu, mungkin hanya sedikit orang yang mengenal sosok Briptu Norman Kamaru, anggota Brimob Polda Gorontalo. Namun, setelah video berjudul ‘Polisi Gorontalo Menggila’ melejit di situs YouTube, ia pun mendadak tenar. 

Ribuan dukungan mengalir ke Facebook, menentang ancaman sanksi Polri untuk polisi kocak itu. Meski toh hanya dikenai teguran, simpati untuknya terus mengalir. Briptu Norman bukan satu-satunya 'orang biasa' yang jadi terkenal gara videonya ngetop di Youtube. 

1. Duet lipsync Keong Racun (6.565.950)
Mungkin ini video amatir paling fenomenal dari Indonesia. Video yang direkam melalui webcam itu diunggah ke situs media video-sharing YouTube pada 23 Juni 2010. Reaksinya mengejutkan, video ini ditonton jutaan orang, hingga Jumat 8 April 2011, video ini telah ditonton 6.565.950 kali. 

Video ini juga melejitkan dua pemerannya, Shinta dan Jojo. Mereka mendadak jadi artis -- diundang lipsync di mana-mana,  jadi bintang iklan, bahkan di bawah manajemen milik Charlie ST 12, keduanya jdi penyanyi. Lagu 'Tokek Belang'.

2. Video polisi Gorontalo Menggila (809.139)

Video ini melejitkan popularitas Briptu Norman Kamaru. Penikmat videonya di Youtube pun terus bertambah, sedikit demi sedikit mendekati angka sejuta, tepatnya di angka 809.139.

Tak hanya 'dihukum' menyanyi dan berjoget India di depan personel polisi, Norman bahkan jadi artis dadakan, termasuk diundang Tukul Arwana  ke acara 'Bukan Empat Mata'.  
3. Andai Aku Jadi Gayus Tambunan (496.352)
Kisah Gayus menjadi inspirasi mantan napi Bona Paputungan menciptakan lagu "Andai Aku Jadi Gayus Tambunan". Bona agaknya iri melihat kehidupan Gayus yang bisa bebas plesir ke Bali, hingga ke luar negeri ini. Berbeda dengan dirinya pada saat ditahan di Lapas Gorontalo ini yang harus pasrah tidak bisa berbuat banyak.

Lagu yang berjudul 'Andai aku Gayus Tambunan' yang diunggah ke situs Youtube pada Jumat, 14 Januari berdurasi 4 menit 47 detik.

4. Udin Sedunia (307.663)
Udin Sedunia dibuat oleh seorang pemuda bernama Udin atau lengkapnya Soaluddin, kelahiran 31 Desember 1985, di Lombok Tengah. Lagu itu sempat menimbulkan kontroversi karena dianggap melecehkan orang-orang yang bernama Udin.

5. Kalau Saya Kaya, (253.785)
Video klip lagu itu diunggah ke laman berbagi video YouTube pada 20 September 2010 oleh seorang warga negara Prancis yang tinggal di Bali, Francois atau Fransoa. 

Isinya, aksi 'bule gila' menyanyi dengan bahasa Indonesia, tampil norak dengan pakaian serba gemerlap. Ceritanya, dia mimpi jadi orang kaya.

Ini video yang paling niat dibuat. Dalam video klip itu, Francois tidak tampil sendirian. Ada sejumlah penari latar. Rekaman video itu berpindah-pindah. Dari studio, dalam mobil di perjalanan,  hingga di sebuah pom bensin dengan tulisan Pertamina. Ia bahkan merogoh kocek untuk menyewa mobil Hummer. 
Menanggapi fenomena orang ngetop mendadak gara-gara YouTube, pengamat telematika, Heru Sutadi mengatakan, ini tak lepas dari perubahan format web, dari versi web 1.0 ke web 2.0. "Di mana konten situs tertentu dihasilkan dari penggunanya. Misalnya di media sosial, termasuk YouTube," kata dia saat dihubungi VIVAnews.com, Kamis 7 April 2011. "Video dari masyarakat, siapapun, bisa dipublikasikan."

Fenomena ini tak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. "Video apapun, yang unik, yang lucu bisa meledak," tambah dia. Heru mencatat, di Indonesia ada empat video yang melejitkan pemerannya. "Ada Shinta-Jojo, Bona, Udin Sedunia, dan Briptu Norman."

Dijelaskan Heru, melejitnya sebuah video di YouTube akan membawa konsekuensi bagi pemerannya: tiba-tiba tenar. "Dunia maya memangkas semua proses dan biaya untuk jadi terkenal. Cukup modal kamera HP, bisa terkenal." 

Namun, ketenaran macam ini tak bertahan lama. "Kalau kita lihat perkembangan dunia selebritis, okelah Shinta-Jojo, Bona terkenal, tapi mungkin hanya enam bulan, artis instan," kata Heru. Ditambahkan dia, penentu eksistensi seseorang dalam dunia selebritis bukan keberuntungan semata. "Tapi juga kesinambungan, kalau tidak dijaga, sekali ngetop lantas dilupakan." 

Kekuatan besar dunia maya, apakah itu YouTube atau jejaring sosial lain seperti Facebook maupun Twitter harus diantisipasi. Misalnya dalam kasus Briptu Norman, yang sempat dipemasalahkan olen institusinya, Polri. "Perlu ada aturan, norma-norma dari institusi yang win-win, misalnya aturan jelas anggota polisi bisa berekspresi namun ada parameternya, agar tidak memperburuk citra korps," kata Heru.