29 April 2010

Di Wawancara Majalah Techlife

Hehe memang aneh sih, karena bukan pesohor apalagi public figure, bulan lalu Majalah Techlife meminta wawancara soal perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Untuk urusan wawancara sih sebenarnya, sesuai dengan tugas, bukan satu hal yang baru. Cuma biasanya cuma ditelepon, BBM atau email-emailan. Makanya ketika diminta waktu wawancara dalam kondisi informal, ini yang agak sulit. 


Akhirnya, karena sering mengunjungi Stadion Ragunan, tempat dimana si sulung sering olah raga karena sekolahnya dekat dengan Ragunan dan si bungsu suka berenang di sana, maka dipilihlah Stadion Ragunan. Mungkin tempat yang tidak biasa sih, karena yang lain kan biasanya wawancara di hotel mewah atau sedang bermain golf, eh ini lari-lari keliling lapangan. Lucu juga sih, wawancara sambil jalan dan lari jadi kalau transkrip murni-nya pasti ada "ngos-ngosan-nya" hehe


Akhirnya majalahnya terbit di Techlife edisi April 2010. Hasilnya, cukup menarik dan bagus fotonya. Ini saya foto-kan majalahnya. Kalau mau tahu, kaca mata hitam dan IPhone yang saya pakai itu bukan punya saya lho, tapi properti pinjaman fotografer dan pewawancara. Terima kasih untuk Majalah Techlife. Sampai ketemu di wawancara berikutnya... 

03 April 2010

Pengguna Jejaring Sosial Belum Sadar akan Dampak Negatif yang Ditimbulkan


Mayoritas pengguna internet Indonesia terhubung ke situs jejaring sosial menganggap bahwa jejaring sosial bermanfaat. Namun begitu, mayoritas pengguna jejaring sosial belum/tidak menyadari dampak negatif jejaring sosial. Demikian hasil survei yang dilakukan Masyarakat Internet Indonesia (MASTER) terhadap pengguna internet di Indonesia. Survei itu sendiri dilakukan dengan menggunakan kuesioner terhadap pengguna internet, baik secara langsung maupun melalui internet (email dan jejaring sosial) dari tanggal 5 Januari sampai tanggal 5 Maret 2010 di kota Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Balikpapan, Denpasar dan Batam.

Dari survei yang dilakukan ada 1000 jawaban responden yang terkumpul. Berdasar survei dengantingkat kepercayaan 95 persen, sampling error +/- 3,3 persen ini, mayoritas pengguna internet (91%) terhubung ke situs jejaring sosial dan menganggap bahwa jejaring sosial bermanfaat. Tidak mengherankan jika situs jejaring sosial (Facebook, 21%) menjadi situs yang paling sering dikunjungi pengguna internet Indonesia.

Mayoritas pengakses jejaring sosial lebih menyukai Facebook (73%) dibanding Twitter. Menurut Heru, responden menganggap Facebook menarik karena bisa menghubungkan pertemanan (19%), menggalang people power/ kekuatan rakyat (19%), serta dapat membaca status (18%), yang kemudian bisa dikomentari (16%). Dari penggunaan jejaring sosial, Pengguna jaringan sosial mayoritas belum sadar dan tidak sadar (total 58%) akan dampak negatif jejaring sosial.

Dari hasil survei didapat pula bahwa pengguna internet mayoritas menggunakan layanan internet untuk pertemanan (31%), mencari informasi (27%) dan membaca berita (15%). Mayoritas pengguna Facebook mendapatkan teman baru setelah bergabung di Facebook, kemudian melakukan reuni dengan teman-teman lama, serta bergabung dalam aktivitas gerakan sosial berbasis jejaring sosial. Mayoritas Pengguna internet mengeluarkan dana Rp. 200-500 ribu per bulan untuk koneksi data.

Sumber: Masyarakat Internet Indonesia